TOKSIKOLOGI
“GAS
BELERANG OKSIDA (SO2)”
KELOMPOK 2 :
Beti Handriani
(06121409008)
Riza Umami
(06121409009)
Cici Hema
Pratiwi (06121409011)
Amalia Imansari
(06121409022)
Devi Hariyani
(06121409025)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
A. Pengertian
Belerang Oksida (SO2)
Gas
belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2
dan gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2
berbau sangat tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3
bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang
ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam
sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang
mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi
lainnya. Konsentrasi gas SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh
indera manusia (tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1
ppm.
Mekanisme
pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai
berikut :
S
+ O2 ——— > SO2
2SO2
+ O2 ————> 2SO3
Setelah
berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3
(Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan
katalitik Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3
dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas,
waktu dan distribusi spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan
sorptif dan alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau
selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan
bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet.
B. Sumber
Belerang Oksida
Sepertiga
dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia
dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga hasil kegiatan manusia
dan kebanyakan dalam bentuk SO2. Dua pertiga bagian lagi berasal
dari sumber-sumber alam seperti vulkano dan terdapat dalam bentuk H2S dan
oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia
adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam
hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah
tertentu. Sedangkan pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebih
tersebar merata. Tetapi pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber
pencemaran SOX, misalnya pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu
dan sebagainya Sumber SOX yang kedua adalah dari proses-proses
industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan
baja dan sebagainya.
Pabrik
peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan SOX.
Hal ini disebabkan adanya elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida
misalnya tembaga ( CUFeS2 dan CU2S ), zink (ZnS), Merkuri
(HgS) dan Timbal (PbS). Kebanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan
dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi.
Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logam dan
biasanya lebih mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada
menghasilkannya dari produk logam akhirnya. Oleh karena itu SO2
secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan
sebagian akan terdapat di udara.
Gunung
berapi juga mengeluarkan belerang dioksida (sulfur dioxide), gas berwarna yang
dapat membahayakan kesehatan manusia dan mendinginkan iklim Bumi.
Gambar
ini menunjukkan konsentrasi sulfur dioksida pada tanggal 4-6 November 2010
seperti yang diamati oleh Ozone Monitoring Instrument (OMI) pada pesawat ruang
angkasa NASA Aura.
Pengaruh
belerang dioksida bervariasi tergantung pada jumlah yang dipancarkan, garis
lintang di mana emisi terjadi, ketinggian di mana gas terkonsentrasi, dan angin
regional serta pola cuaca. Pada tingkat dasar, belerang dioksida menyebabkan
iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan bagian atas.
Pada
ketinggian yang lebih tinggi, belerang dioksida dapat menjalani serangkaian
reaksi kimia yang mempengaruhi lingkungan. Misalnya, Ketika bereaksi dengan uap
air, sulfur dioksida membuat ion sulfat, prekursor menjadi asam sulfat. Selain
risiko terjadinya hujan asam, ion-ion juga dapat bereaksi membentuk partikel
cerminkan sinar matahari.
Jika sebuah
gunung berapi di dekat khatulistiwa menyuntikkan jumlah yang cukup besar
belerang dioksida ke stratosfer, reaksi kimia yang dihasilkan dapat membuat
aerosol reflektif dimana melekat selama berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun sehingga terjadi pendinginan iklim karena merefleksikan sinar
matahari. Gunung Merapi hanya 7,5 derajat selatan khatulistiwa diprediksi akan
memiliki dampak tersebut.
C. Metode
monitoring Belerang oksida (SO2)
· Metode
Metode yang digunakan untuk pengujian kadar SO2
di udara memakai metode pararosaniline-spectrofotometri.
· Acuan
Metode pararosaniline-spectrofotometri (referensi :
Methods of air sampling and analysis 3rd edition James P.Lodge,JR, Metode 704
A)
· Prinsip Dasar
SO2 di udara diserap/diabsoprsi oleh
larutan kalium tetra kloromercurate (absorbent) dengan laju flowrate 1
liter/menit. SO2 bereaksi dengan kalium tetra kloromercurate
membentuk komplek diklorosulfitomercurate . Dengan penambahan pararosaniline
dan formaldehide akan membentuk senyawa pararosaniline metil sulfonat yang
berwarna ungu kemerahan. Intensitas warna diukur dengan spectrofotometer pada
panjang gelombang 560 nm.
D. Pengukuran
Belerang oksida
Prinsip
dasar pengukuran gas SO2 dengan sinar ultra violet adalah berdasarkan
kemampuan molekul SO2 berinteraksi dengan cahaya pada panjang
gelombang 190 –230 nm, menyebabkan elektron terluar dari molekul gas SO2
akan tereksitasi pada tingkat energi yang lebih tinggi (excited state).
Elektron pada posisi tereksitasi akan kembali ke posisi ground state dengan
melepaskan energi dalam bentuk panjang gelombang tertentu .
Dengan
mengukur intensitas cahaya tersebut maka dapat ditentukan kon-sentrasi gas SO2.
Metode ini praktis mudah dioperasikan, stabil dan akurat, Metode ini metode
yang dipakai untuk alat pemantauan kualitas udara scara automatik dan kontinyu.
Perlu diketahui bahwa ketelitian dan keaku-ratan metode ini, sangat dipengarhui
oleh sistem kalibrasi alat tersebut
Gambar.
4.5. Skema Pulsed Fluorenscent SO2 Analyzer
·
Perhitungan
Kadar SO2
Hitung
kadar SO2 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kadar SO2
(mg/m3) = Hasil analisa (ul)xVolume sampel (ml)x(Sk+273)oKx76
Vol.udara
(L)xVol.sampel yang dianalisa x (273+25)oK x P
Volume
Udara (L) = f x t
Keterangan
:
f
= kecepatan aliran udara (L/menit)
t
= waktu pengambilan contoh uji/(sampel), menit
Sk
= suhu udara kering pada saat pengambilan sampel (oC)
P
= tekanan udara
pada saat pengambilan sampel (cmHg)
E. Pencegahan
dan penanggulangan Belerang oksida
Pencegahan
a.
Sumber Bergrak
a)
Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik
b)
Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala
c)
Memasang filter pada knalpot
b.
Sumber Tidak Bergerak
a)
Memasang scruber pada cerobong asap.
b)Merawat
mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara
berkala.
c)
Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar
sulfur rendah.
Bahan
Baku
Pengelolaan bahan baku SO2 sesuai
dengan prosedur pengamanan.
Manusia
Apabila
kadar SO2 dalam udara ambien telah melebihi Baku Mutu (365mg/Nm3
udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam) maka untuk mencegah dampak
kesehatan, dilakukan upaya-upaya :
a)
Menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker gas.
b)
Mengurangi aktifitas diluar rumah.
Penanggulangan
Memperbaiki
alat yang rusak
Penggantian
saringan/filter
c Bila
terjadi/jatuh korban, maka lakukan :
·
Pindahkan korban ke tempat aman/udara bersih.
·
Berikan pengobatan atau pernafasan buatan.
·
Kirim segera ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
DAFTAR
PUSTAKA
Muhammad, Arif.
2013.metode sampling. http://latarmarif.weblog.esaunggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/1079/2013/05/METODE-SAMPLING.pdf. Diakses
tanggal 22 oktober 2014
Musdalifa.2012.Sulfur
Oksida.http://afha34musdalifa.blogspot.com/2012/03/sulfur-oksida.html.
Diakses tanggal 22 oktober 2014
http://jurnalingkungan.wordpress.com/sulfur/. Diakses
tanggal 22 oktober 2014
Prabu,
Putra.2008. Sulfur Oksida SOx.http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/17/sulfur-oksida-sox/. Diakses
tanggal 22 oktober 2014
Komentar
Posting Komentar