MORFOLOGI TUMBUHAN MARKISA


Si manis markisa

            Markisa adalah salah satu tanaman yang memiliki ciri morfologi yang khas. Tanaman markisa berasal dari Amerika Selatan, yaitu Brazil, Argentina dan Paraguay. Tanaman ini tumbuh didaerah sub tropik atau troppik didataran tinggi. Tanaman markisa merupakan tanaman tahunan yang batangnya merambat. Tanaman markisa memiliki klasifikasi sebagai berikut :
kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales                                           
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora edulis
Tulisan ini akan membahas tentang morfologi bunga, buah dan biji serta embrio dan perkecambahan dari markisa.
Bunga merupakan alat reproduktif pada tumbuhan atau disebut juga alat perkembang biakan generatif. Pada markisa, bunganya tumbuh diketiak daun (flos lateralis) dan terpancar atau terpisah-pisah. Dasar bunga pada markisa biasanya meninggi dan mendukung benang sri dan putik diatasnya atau disebut juga androginofor (Gembong Tjitrosoepomo, 2011 (155) ). Bunga markisa berukuran relatif besar dan berbentuk mangkok atau cawan. Pada umumnya markisa memiliki 5 sepal atau kelopak yang berlekatan dan berwarna hijau. Melihat asimetrinya bunga markisa termasuk aktinomorf yaitu kelopak bunga yang dengan beberapa cara pembagiannya akan membentuk menjadi dua bagian yang setangkup.terdapat daun pelindung.  Mahkota bunga markisa terdiri dari 5 helai yang bebas berwarna ungu keputih-putihan. Seperti halnya kelopak, mahkota pada bunga markisa dilihat dari asimetrinya termasuk jenis bunga dengan mahkota yang regularis atau beraturan. Diatas mahkota terdapat rambut-rambut yang mengelilingi tempat tumbuhnya bakal buah, umunya berwarna putih keunguan yang merupakan corona atau mahkota tambahan. Bunga markisa termasuk bunga banci atau bunga berkelamin dua dimana benang sari dan utik berada pada 1 rumah. Selain itu juga termasuk bunga sempurna dan lengkap karena memiliki perhiasan bunga dan alat reproduktif. Benang sari atau stamen bunga markisa terdiri dari 5 buah dengan filamen bersatu dalam pipa melingkar ginotor ( Fransisca vina, 2010 ). Kepala sari bunga markisa berukuran agak besar dari bunga pada umumnya. Putik pada bunga markisa terdiri dari 3 buah yang bercabang dan setiap cabang memiliki kepala putik sendiri-sendiri. Bakal buahnya bersifat tenggelam dan hanya terdapat satu bakal buah. Berdasarkan jumlah ruang bakal buah, markisa termasuk tumbuhan dengan bakal buah beruang satu yaitu tersusun atas lebih dari satu daun buah ( Gembong Tjitrosoepomo, 2011 (185) ). Penyerbukan bunga markisa dibantu oleh serangga yang paling sering yakni adalah lebah madu. Namun penyerbukan sendiri pun sebenarnya dapat terjadi dengan baik.
Setelah itu, jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan menjadi buah dan bakal biji yang terdapat didalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Buah markisa pada waktu masih muda berwarna hijau. Setelah masak buahnya berwarna kuning. Buah markisa merupakan jenis buah sejati tunggal artinya buah terbentuk satu bunga dan satu bakal buah saja. Buah markisa merupakan buah yang hampir mirip dengan buah buni jika ditinjau dari sisi susunannya.  Biasanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Buah markisa terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Namun, jika buah telah masak sekat-sekatnya pun akan lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong tengahnya.
Bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Didalam biji terdapat calon tumbuhan baru atau lembaga. Biji buah markisa berbentuk gepeng, berukuran kecil, dan berwarna hitam. Masing-masing biji terbungkus oleh selaput lendir yang mengandung cairan yang berasa asam. Jaringan biji (pulp) mempunyai aroma khas markisa, berwarna kuning, dan berlendir. Terdapat plasenta yaitu tempat duduknya bakal-bakal biji. Plasenta ini terdapat pada dinding bakal-bakal buah. Selain terdapat plasenta,  ada pula tali pusar berfungsi sebagai tangkai pendukung biji. Pada buah markisa terlihat jelas berwarna putih menempel pada kulit buah bagian dalam.
Embrio atau lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Pada markisa, lembaga atau embrio didalam biji akan memperlihatkan tiga bagian utama yaitu calon akar atau radikula, daun lembaga yaitu daun pertama dan batang lembaga.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat didalam biji dinamakan kecambah ( plantula). Perkecambahan pada markisa merupakan perkecambahan diatas tanah (epigeal) yaitu pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas. Daun lembaganya lalu berubah warna menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga akan gugur dan pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan asmilasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bunga pada tanaman markisa tumbuh diketiak daun. Dengan dasar bunga yang meninggi dan berbentuk mangkuk. Merupakan bunga banci karena memiliki benang sari dan putik sekaligus di setiap bunga. Memiliki kelopak yang melekat, mahkota yang bebas, corona, benang sari dan putik. Buah markisa termasuk buah sejati tunggal. Tipe buah hampir mirip dengan buah buni jika dilihat dri sisi susunannya. Markisa memiliki biji yang berbentuk gepeng, berwarna hitam dan kecil. Setiap biji terbungkus oleh selaput lendir yang berisi cairan berasa asam. Embrio pada markisa akan memperlihatkan 3 bagian utama yaitu radikula, daun lembaga dan batang lembaga. Perkecambahan tanaman markisa termasuk kedalam tipe epigeal yaitu pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga. Dengan demikian, untuk tumbuh menjadi dewasa,  markisa harus melewati tahap hidup yang cukup sulit. Untuk itu kita harus menjaga kelestariannya agar markisa tetap tumbuh dan berkembang dan tidak mengalami kepunahan.


DAFTAR PUSTAKA :
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. MORFOLOGI TUMBUHAN. Yogyakarta : Gadjah Mada
            University Press.
Fransisca, Veni. 2010. LAPORAN PRAKTIKUM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
 TUMBUHAN MENGAMATI PERKEMBANGAN BUNGA PADA Passiflora sp.
Diakses tanggal 5 Desember 2013.


Komentar

  1. Makasih ya atas sharenya dapat menambah pengetahuan
    salam kenal dari Resep Manisan kolang kaling

    BalasHapus
  2. iya sama-sama, maaf baru dibales soalnya baru aktif nge-blog lagi :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer