BELAJAR BUAT ESAI


Enam Tahapan Sukses Membuat Keju

            Keju yang berkualitas baik harus melalui enam tahapan yang sangat penting. Keberhasilan pembuatan keju sangat bergantung pada enam tahapan tersebut. Setiap tahapan harus dilakukan, jika salah satu dari tahapan tersebut tidak dilakukan dengan baik dan benar maka kualitas keju yang dihasilkan kurang baik. Enam tahapan tersebut adalah pasteurisasi, pengasaman susu, pengentalan, pengolahan dadih, persiapan sebelum pematangan dan pematangan.
            Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir  (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasteurisasi). Susu tersebut dipanaskan pada suhu 70o C. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan kondisi optimum produksi dan membunuh bakteri patogen dalam susu agar aman untuk dikonsumsi.
            Pengasaman susu, tujuannya agar bakteri asam laktat yaitu Streptococcus dan Lactobacillus dapat tumbuh dengan baik. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu menggumpal dan membentuk dadih.
Tahap selanjutnya yaitu pengentalan, dalam proses pengentalan protein membentuk gumpalan dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipanaskan, air dadih kadang-kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi, namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Dengan bantuan sebuah alat, dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran. Semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang keras. Rannet mengubah gula dalam susu menjasi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhu yang digunakan sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju.
Setelah pemberian rannet, proses selanjutnya yaitu pengolahan dadih. Pengolahan dadih ini pada setiap jenis keju berbeda. Pada beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada keju-keju lainmya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan semakin padat.
Persiapan sebelum pematangan melimputi pencetakan, penekanan sesuai dengan tingkat kekerasan keju yang diinginkan dan penggaraman yang dapat dilakukan dengan 4 cara yang berbeda, yaitu :
 “...garam dicampurkan atau ditambahkan langsung ke dalam dadih, garam digosokkan atau ditaburkan pada bagian kulit keju, keju direndam dalam air garam dan dapat pula dengan cara mencuci bagian permukaan keju dengan larutan garam...”  Dorina Kelmaskosu, 2013.
Pemberian garam bertujuan untuk memberikan rasa, menghilangkan air berlebih, mengeraskan permukaan keju, melindungi keju agar tidak mengering serta mengawetkan dan memurnikan keju ketika memasuki proses maturasi.
Pematangan (ripening) adalah proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa (Dorina Kelmaskosu, 2013). Pematangan disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu yang digunakan pada proses produksi. Selama proses pematangan, keju dijaga agar berada pada temperatur dan tingkat kelemahan tertentu hingga keju siap dimakan.
Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa enam tahapan tersebut sangat mempengaruhi kualitas keju. Tahapan yang paling utama yaitu pemanasan susu dan dilanjutkan dengan proses pengasaman susu yang telah dipanaskan. Proses koagulasi diperlukan agar terjadinya pemisahan air dadih dan dadihnya. Dadih diolah sedemikian rupa agar mendapatkan ukuran keju yang diinginkan. Adanya pencetakan, penekanan, dan penggaraman pada tahap persiapan sebelum pematangan. Tahap akhir yaitu ripening atau pematangan. Dengan demikian, setiap tahapan saling berkaitan satu sama lain, apabila satu tahapan dilewatkan maka keju yang dihasilkan tidak akan terbentuk dengan baik.





DAFTAR PUSTAKA
Kelmaskosu, Dorina. 2013. “ Fermentasi keju “.
          Diakses tanggal 3 November 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasteurisasi. Diakses tanggal 3 November 2013

Komentar

Postingan Populer